Bukan Hanya Soal Uang, Tapi Tentang Rasa Memiliki

Diperbarui 18 Jul 2025
Salin Link

Ketika mendengar kata “koperasi” , banyak orang langsung membayangkan urusan simpan pinjam atau urusan keuangan semata. Padahal, koperasi bukan hanya soal uang. Lebih dari itu, koperasi adalah tentang rasa memiliki, kebersamaan, dan gotong royong. Inilah yang membedakan koperasi dari lembaga keuangan lainnya.

Koperasi adalah badan usaha yang dibentuk oleh, dari, dan untuk anggotanya. Artinya, setiap anggota memiliki andil dan tanggung jawab yang sama dalam mengembangkan koperasi. Tidak ada pemilik tunggal atau pihak luar yang dominan. Semua keputusan diambil bersama, berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Rasa memiliki ini muncul karena setiap anggota bukan hanya sebagai nasabah, tapi juga pemilik. Setiap rupiah yang disimpan atau dipinjamkan, setiap transaksi yang dilakukan, menjadi bagian dari roda ekonomi bersama. Ketika koperasi untung, anggota pun ikut menikmati hasilnya melalui SHU (Sisa Hasil Usaha). Ketika koperasi berkembang, anggotanya pun ikut merasakan manfaatnya — baik dalam bentuk layanan, kemudahan, maupun pemberdayaan.

Bayangkan sebuah koperasi yang aktif memberikan pelatihan keuangan kepada anggotanya, membuka peluang usaha kecil, hingga menyediakan produk digital seperti pulsa, token listrik, bahkan pembayaran QRIS. Semua itu dilakukan bukan semata untuk mencari keuntungan, tapi agar anggotanya tumbuh bersama. Inilah bentuk konkret rasa memiliki itu: saling bantu, saling dukung, saling maju.

Di era digital seperti sekarang, koperasi juga mulai bertransformasi. Layanan koperasi kini bisa diakses lewat aplikasi, transaksi bisa dilakukan secara online, dan komunikasi antaranggota makin mudah lewat platform digital. Namun semangat dasarnya tetap sama: kebersamaan. Bukan sekadar melayani, tapi melibatkan. Bukan sekadar transaksi, tapi transformasi.

Sayangnya, masih banyak yang belum paham perbedaan koperasi dengan lembaga keuangan lain. Banyak yang melihat koperasi hanya sebagai tempat pinjam uang cepat, padahal koperasi adalah ekosistem. Ia tempat bertumbuh, tempat belajar, dan tempat merasa aman karena dikelilingi oleh sesama anggota yang punya tujuan sama.

Rasa memiliki inilah yang membuat koperasi bisa bertahan di tengah berbagai krisis. Saat pandemi, banyak koperasi justru menjadi tempat berlindung bagi anggotanya. Mereka yang kehilangan pekerjaan bisa mendapat pinjaman ringan, atau bahkan bantuan. Mereka yang kesulitan usaha bisa mendapat pelatihan dan akses pasar. Karena koperasi bukan berdiri untuk mencari laba pribadi, tapi untuk kesejahteraan bersama.

Jadi, jika Anda belum bergabung dengan koperasi, pikirkan kembali. Koperasi bukan hanya tempat menyimpan uang atau meminjam dana. Koperasi adalah rumah bersama. Di dalamnya, Anda bukan hanya pengguna jasa, tapi bagian penting dari roda perubahan.

Koperasi mengajarkan kita satu hal penting: bahwa ekonomi bukan hanya tentang angka, tapi tentang rasa. Rasa memiliki. Rasa peduli. Dan rasa ingin maju bersama.

Bacaan Lain