Dari Anggota untuk Anggota: Semangat Gotong Royong Modern

Diperbarui 29 Okt 2025
Salin Link

Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang serba cepat, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong sering kali mulai memudar. Masyarakat kini lebih banyak berinteraksi melalui layar dibanding tatap muka. Namun di balik perubahan zaman ini, semangat gotong royong ternyata tidak benar-benar hilang , ia hanya berevolusi. Salah satu wujud nyata dari gotong royong modern dapat kita lihat dalam gerakan koperasi, yang tumbuh dengan prinsip “dari anggota, untuk anggota.” Koperasi hadir bukan sekadar sebagai lembaga keuangan, tetapi sebagai wadah kebersamaan ekonomi. Di dalamnya, setiap anggota memiliki peran yang sama pentingnya baik sebagai pemilik maupun pengguna layanan. Prinsip ini menjadi pembeda utama antara koperasi dengan lembaga keuangan lainnya. Jika di tempat lain nasabah hanyalah pelanggan, di koperasi mereka adalah bagian dari sistem yang saling menguatkan.

Semangat “dari anggota untuk anggota” ini bukan hanya slogan, melainkan praktik nyata yang dirasakan langsung oleh mereka yang tergabung di dalamnya. Misalnya, anggota yang membutuhkan modal usaha bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga yang lebih ringan, sementara anggota lain berpartisipasi melalui simpanan dan investasi yang hasilnya akan dibagikan kembali dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU). Semua keuntungan, manfaat, dan kebijakan koperasi pada akhirnya kembali kepada anggota sendiri.

Gotong royong modern di era koperasi digital juga semakin terasa dengan hadirnya berbagai platform online yang memudahkan anggota bertransaksi, mengakses layanan, bahkan berpartisipasi dalam rapat anggota secara virtual. Teknologi menjadi jembatan untuk memperkuat solidaritas ekonomi, bukan penghalang. Kini, anggota koperasi tak perlu lagi datang langsung ke kantor; cukup lewat aplikasi, mereka bisa menabung, meminjam, atau memantau perkembangan usaha bersama. Lebih dari sekadar urusan keuangan, koperasi dengan semangat gotong royong juga menjadi sarana pembelajaran bersama. Anggota saling berbagi pengalaman, mendukung pengembangan usaha kecil, hingga menciptakan peluang kerja baru. Inilah bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan, di mana kemajuan satu anggota berarti kemajuan bersama.

Di era modern, konsep gotong royong tidak lagi sekadar kerja bakti membangun jalan atau rumah warga. Ia telah bertransformasi menjadi kolaborasi ekonomi yang saling menguatkan. Melalui koperasi, masyarakat bisa membuktikan bahwa kebersamaan tetap relevan, bahkan di tengah dunia yang semakin individualistis. Maka, menjadi anggota koperasi bukan hanya soal bergabung dengan lembaga keuangan ,tapi ikut serta dalam gerakan sosial ekonomi yang menumbuhkan rasa saling percaya dan solidaritas. Karena di koperasi, setiap rupiah yang kita simpan bukan hanya milik pribadi, melainkan kontribusi bagi kesejahteraan bersama. Semangat “Dari Anggota untuk Anggota” adalah bukti bahwa gotong royong tidak lekang oleh waktu. Ia menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, namun tetap memegang nilai dasar: kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Inilah wajah baru gotong royong di era modern, kuat, mandiri, dan saling memberdayakan.

Bacaan Lain